Minggu, 14 Maret 2010

senyum dan kesetiaan. . .

semerbaknya masih saja menggantung di semua sudut ruang tanpa batas dan alasan. . .semua suka. .semua menikmati. . .hanya malam saja yang mulai terusik dan mulai membungkus diri dengan selimut raksasa berwarna hitam pekat dan mendiamkannya sejenak bersama dengan lelap dan rasa kesunyian. . .hampa tentu saja telah meraja tanpa pernah diminta. . .yang nyata sekarang adalah kesendirian, berteriakpun tak ada guna. . semua kan acuh dan mempersetankan. . .

tak ada yang pernah tahu bentuk hati yang sebenarnya,
tak ada yang pernah menduga wujud hati yang selalu berubah-ubah sesuai dengan kondisi yang menghendaki. . .
begitu juga dengan hatinya,
dia tak tahu berbentuk apa sekarang ini. . .
yang jelas,
replika bentuk hatinya telah menjelma menjadi sepotong senyum yang menyebuli air mukanya yang sadis. . .

sedari tadi dia masih saja tersenyum menatap lurus kedepan,
seolah telah dia temukan hal ajaib yang maha menajubkan yang belum pernah dia lihat sebelumnya. . .
sepotong senyum lain kemudian datang,
mereka kemudian saling berpandang. . .
mengangguk. . .

mereka telah sepakat,
bahwa disanalah mereka akan pergi,
bersama. . .
dengan bahagia dan untuk selamanya. . .

"aku akan selalu menjagamu. . ."katanya,
"dan aku akan setia ada di sampingmu. . ."kata senyum yang lain. . .

2 komentar:

  1. romantisnya....
    memang,,, tidak ada yang pernah tahu seperti apa hati yang sekarang tengah menggerakkan hati yang lain,,,
    tapi yang terpenting, karena hatilah kita dapat bertahan dalam keegoisan dunia

    BalasHapus
  2. tapi terkadang kita harus rela mengalah kepada keegoisan dunia. .dia bukan tak terlawan,tapi terlalu rapuh untuk dikalahkan. ..

    BalasHapus