Sabtu, 13 Maret 2010

menanti janji. . .

memerah sebelum kemudian semuanya mejadi hilang. . adanya dia begitu mempesona setiap camar yang membumbung dengan kepakan lebar di atas sana. . selalu dinanti walau hanya sekejap hati dia berarti. . tak ada lagi arti, ketika sosoknya terganti dengan gelap malam yang terlihat angkuh dengan hitam yang melebur memenuhi seisi ruang. . hanya dia, "PANTAI", yang sudi menunggunya dengan setia. . menanti dengan sejuk air yang sedikit bergulung mengundang riuh. . tanpa pernah diminta, pantai kan selalu ada untuknya. . .

pagi ini, dia punya janji. . .
bersepeda bersama seseorang di lapangan hijau sudut komplek sana. . .
entah kenapa janji di pagi ini benar-benar serasa lain dengan janji-janji yang telah dia buat walaupun dengan orang yang masih sama. . .
khayalnya membumbung akan nanti. .
semyum pun tak pernah lepas dari paras merah meronanya. .
dengan pakaian terbaik, dia pun berkata "AKU SIAP" . .

lapangan hijua itu telah menanti sedari tadi. . .
menanti terukirnya sebuah kisah indah yang akan terjadi hari ini. . .
mataharipun seolah selaras perasaan dengan si hijua pagi ini. . .
dia berteriak "akan ku jaga pagi ini hingga mereka berdua menyelesaikan kisah nya hari ini".. .

sudah sejak sejuk tadi dia menunggu. . .
hingga kini terasa panas dia menunggu. . .
tapi tak juga kunjung datang siapa yang dinanti. . .
entah ada apa dengan si pemilik janji itu?
apa dia sakit?
apa dia terjatuh?
atau bahkan dia tak tahu dimana lapangan hijau ini terhampar. ..
dia pandangi matahari di atas sana. . .
matanya mengucap doa. . .
"semoga dia segera datang. . ."

sudah terlalu lama dia menanti. . .
sejuk pun kembali datang. . .
bahkan mataharipun lelah menemani dan pulang ke ufuknya. . .
"dia tidak datang. dan aku pun harus pulang. ". . .
di tinggalnya seikat mawar itu di tengah lapangan hijau yang masi saja angkuh luas membentang. . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar